Sabtu, 28 November 2020

Berpihak Pada Murid

Assalamu'alaikum Wr. Wb. Rekan-rekan pembaca yang budiman, kali ini saya akan uraikan secara singkat tentang penerapan salah satu nilai dan peran guru penggerak.Nilai dan peran guru penggerak itu sendiri terdiri dari lima yaitu : mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif, dan berpihak pada murid. Satu nilai yang akan saya bahas yaitu tentang nilai dan peran guru yang berpihak pada murid.

Sebagaimana yang kita ketahui bahwa guru mempunyai peranan sangat besar dalam mewujudkan visi murid merdeka, yaitu murid yang mencerminkan profil pelajar Pancasila. Karena itulah guru harus memiliki keyakinan-keyakinan positif, kepribadian yang matang, dan terus menerus belajar, berinovasi, dan mengembangkan kreatifitasnya sehingga dapat menuntun dan membimbing murid-murid secara efektif dan efisien guna mewujudkan visi murid merdeka, profil pelajar Pancasila.

Situasi pandemi Covid-19 yang masih belum teratasi di negara kita, memiliki sisi negatif dan sisi positif terhadap berbagai sektor kehidupan. Sektor pendidikan merupan salah satu yang sangat nyata merasakan dampak pendemi Covid-19. Namun dengan senantiasa berpikir positif maka proses pendidikan tetap bisa berlangsung, meskipun pasti ada titik-titik kekuranganya. Namun demikian itu lebih baik dari pada proses pendidikan berhenti total dan anak-anak mengalami lost educatioan.

Terkait dengan situasi pandemi tersebut, maka implementasi salah satu nilai dan peran guru penggerak yang berpihak pada murid, saya lakukan secara daring melalui aplikasi Edmodo untuk Kelas VIII A, B, C (kelas yang saya ampu). Untuk lebih jelasnya maka berikut ini akan saya uraikan tahapan kegiatannya menggunakan beberapa gambar hasil dari printscreen dan unduhan image dari aplikasi edmodo. 

1. Tahap Pertama

    Pada tahap ini berisi antarlain tetang informasi kegiatan sekolah, motivasi, dan petunjuk-petunjuka kegiatan yang akan dipilih dan dilakukan oleh murid-murid baik secara individu maupun kelompok.


2. Tahap Kedua

    Pada tahap ini siswa akan melakukan kegiatan sesuai dengan petunjuk-petunjuk pada tahap pertama. Salah satu contoh aktivitas murid dalam kelompok kerjanya di rumah sebagai berikut

 Kegiatan Berkaraya  

Beberapa contoh hasil karya lainnya antara lain :

3. Tahap Ketiga

    Pada tahap ini siswa akan melakukan presentasi dengan mengunggah karyanya di Edmodo baik karya visual maupun karya audio visual. Kemudian guru memberikan umpan balik.




Demikian semoga pembahasan kali ini bisa dipahami dan bermanfaat. Tentu masih ada kekurangan dari gambaran kegiatan di atas. Salah satu kegiatan yang tidak bisa dilaksanakan adalah bimbingan secara langsung baik secar daring maupun tatap muka perkelompok karena terbatasnya waktu, dimana kegiatan ini dilakukan pada akhir semester. Karena itu rencana perbaikan kegiatan pembelajaran yang berpihak pada murid seperti terurai singkat di atas akan dilakukan pada semester kedua baik dalam moda daring maupun luring.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb. 

Salam dan Bahagia

Minggu, 22 November 2020

Berkarya Sederhana Melalui Alur Pembelajaran MERRDEKA

A. Latar Belakang

Sejak tahun 2010 perubahan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi serta budaya umat manusia, memaksa kita untuk mampu dengan cepat beradatasi dengan hal itu. Namun selama ini dinamika yang meningkat secara cepat di sekitar kita, di hadapan kita, kurang mendapat respon yang serius terutama sektor pendidikan dimana sistem dasar pendidikan kita tetap statis. Apa yang terjadi di sekolah-sekolah, di ruang-ruang kelas dari tahun-ke tahun sama meskipun terjadi perubahan-perubahan kurikulum. Apa yang terjadi terutama di ruang kelas belum sepenuhnya berorientasi pada murid. Murid belum menjadi subyek belajar tetapi obyek mengaja guru. Murid kurang mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan diri sesuai minat dan kemampuannya.Secara singkat dapat dikatakan bahwa murid tidak merdeka dalam belajar. Karena itu, guru sebagai ujung tombak pendidikan harus mengembangkan pendekatan baru dan kreatif untuk mencapai hasil guna memenuhi tantangan pendidikan saat ini dan masa depan.

B. Tujuan

Melihat gambaran singkat di atas maka proses pendidikan di ruang-ruang kelas harus mengembangkan pendekatan baru. Salah satu pendekatan yang berpeluang menjawab situasi pendidikan kita saat ini dan masa datang adalah pendekatan pembelajaran dengan alur MERRDEKA. Alur MERRDEKA belajar tersebut merupakan salah satu metode yang kini tengah diterapkan dalam Program Pendidikan Calon Guru Penggerak yang saya ikuti dan baru berlangsung satu bulan lebih. Alur merrdeka belajar tersebut sangat menarik perhatian saya dan tertantang untuk menerapkannya di kelas. Tujuan penerapan alur MERRDEKA belajar tersebut adalah sebagai langkah awal memberikan kemerdekaan belajar kepada murid-murid secara terkontrol dan terbimbing. Di samping itu, sedini mungkin dapat mengetahui daerah-daerah positif dan negatifnya sehingga dapat segera menemukan solusi-solusi perbaikan dan peningkatan sisi positifnya sehingga alur MERRDEKA belajar tersebut sesuai dengan karakteristik murid-murid di masing-masing kelas.

Alur MERRDEKA belajar tersebut, pada kali yang pertama ini, saya terapkan dalam pembelajaran Berkarya Seni Seerhana. Target dari pembelajaran tersebut yaitu murid menghasilkan karya seni yang dipilihnya secara individu maupun kelompok.

C. Deskripsi Kegiatan

Kata MERRDEKA ini merupakan akronim dari Mulai dari diri; Eksplorasi konsep; Ruang kolaborasi; Refleksi terbimbing; Demonstrasi kontekstual; Elaborasi pemahaman; Koneksi antar materi, dan Aksi nyata. Karena itu proses pembelajarannya terdiri dari 8 tahap dengan bentuk kegiatannya sesuai dari akronim tersebut di atas.

Tahapan kegiatan belajar tersebut menggunakan aplikasi Edmodo di mana aplikasi ini adalah aplikasi yang dipilih berdasarkan kesepakatan para guru sebagai plat form utama pembelajaran jarak jauh selama pandemi Covid-19. Media lain yang digunakan selain Edmodo untuk memaksimalkan PJJ antara lain Whatsapp, Google Meet, dan Youtube. 

Untuk lebih jelasnya, tahapan pembelajaran pada tema Berkarya Seni Sederhan adalah sebagai berikut :

1. Mulai dari Diri

2. Eksplorasi Konsep

3. Ruang Kolaborasi

4. Refleksi Terbimbing

5. Demonstrasi Kontekstual

6. Elaborasi Pemahaman

7. Koneksi Antar Materi

8. Aksi Nyata
Contoh Respon Murid
Menari

D. Refleksi

Berdasarkan proses yang terjadi selama menerapkan alur MERRDEKA, ada optimisme bahwa alur pemebelajaran tersebut sangat baik diterima dan dilakukan oleh siswa serta berdampak positip terhadap mind set murid tentang pembelajaran. Hal ini dilihat dari respon setiap murid dari tahap 1 - 8 yang sangat baik. Dsamping itu tujuan atau target pembelajaran juga terpenuhi karena semua murid berhasil membuat karya sederhana atau melakukan kegiatan seni sesuai dengan pilihannya. Hal ini berarti murid bisa merasakan kemerdekaan, keleluasaan, dan kenyamanan dalam mengikuti alur merrdeka. Alur merdeka ini sangat berpeluang bisa diterapkan maksimal jika pembelajaran bisa dilakukan dengan tatap muka, sehingga salah satu kendala pada tahap Refleksi Terbimbing dan Elaborasi Pemahaman bisa lebih maksimal. Hal ini karena dalam situasi PJJ guru tidak dapat mengunjungi setiap kelopok belajar siswa dalam satu hari, sehingga butuh waktu yang panjang untuk melakukan bimbingan secara langsung. Jika situasi PJJ masih akan berlangsung beberapa bulan ke depan, maka perlu dilakukan komunikasi dengan beberapa pemangku kepentingan agar siswa dapat dihadirkan ke sekolah dengan jumlah tertentu yang dijinkan oleh Gustu Covid 19 tingkat kecamatan.

E. Dokumentasi Kegiatan

                              Kegiatan Berkarya Sederhana                     Kegiatan Elaborasi Pemahaman


                         Kegiatan Refleksi  Terbimbing                          Kegiatan Refleksi Terbimbing


Rabu, 04 November 2020

Pemeran

      Pengertian

       Pameran adalah suatu kegiatan penyajian visual baik bentuk dua dimensi maupun tiga dimensi untuk  penyampaian ide-ide kreatif kepada khalayak umum. Ada juga yang mengartikan bahwa pameran merupakan kegiatan menampilkan karya-karya visual untuk mendapatkan tanggapan, penilaian, dan penghargaan dari masyarakat umum.

       Selain itu pameran merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menyampaikan ide atau gagasan perupa kepada publik melalui media karya seninya. Melalui kegiatan ini diharapkan terjadi komunikasi antara perupa yang diwakili oleh karya seninya dengan apresiator. Hal ini sejalan dengan definisi yang diberikan Galeri Nasional bahwa: “Pengertian pameran adalah suatu kegiatan penyajian karya seni rupa untuk dikomunikasikan hingga dapat diapresiasi oleh masyarakat luas.”

       Penyelenggaraan pameran dalam konteks pembelajaran seni budaya bisa dilakukan baik di sekolah maupun di luar sekolah (masyarakat). Penyelenggaraan pameran di sekolah menyajikan materi pameran berupa hasil studi para siswa dari kegiatan pembelajaran kurikuler, dan kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ini biasanya dilakukan pada akhir semester atau akhir tahun ajaran. Adapun konteks pameran dalam arti luas, di masyarakat, materi pameran yang disajikan berupa berbagai jenis karya seni rupa untuk diapresiasi oleh masyarakat luas.

B.       Tujuan pameran

       Pameran di sekolah memiliki beberapa tujuan, seperti tujuan sosial, komersial dan kemanusian.

1.      Tujuan sosial ialah karya seni yang dipamerkan digunakan untuk kepentingan sosial.

2.      Tujuan komersial ialah pameran bertujuan untuk menghasilkan keuntungan bagi seniman atau penyelenggara seniman, diharapkan karya yang dipamerkan terjual.

3.      Tujuan kemanusiaan ialah demi kepentingan pelestarian, pembinaan nilai-nilai serta pengembangan hasil karya seni budaya yang masyarakat miliki. Penjualan karya dengan tujuan ini akan disumbangkan ke panti asuhan, korban bencana, maupun masyarakat kurang mampu.

       Pameran di sekolah memiliki tujuan utama yakni untuk mendapat apreasiasi dan tanggapan dalam pengunjung dengan tujuan meningkatkan tujuan berkarya dan peningkatan wawasan seni rupa.

C.       Fungsi pameran

Pameran memiliki fungsi sosial yang sangat penting dalam upaya meningkatkan dan memenuhi kebutuhan batil dan emosional masyarakat adapun fungsi pameran seni rupa berikut ini.

·       Sarana Edukasi yaitu pameran mendidik siswa pentingnya pengalaman batin yang berguna untuk menyeimbangkan kegiatan akal dan pikiran manusia.

·       Sarana Apresiasi yaitu Apresiasi dalam menilai karya seni sangat penting bagi pencipta karya tersebut, proses apresiasi dapat digunakan menjadi 2 yaitu apresiasi aktif dan apresiasi pasif.

·       Sarana Prestasi yaitu pameran bisa menjadi ajang kompetisi bagi para pencipta seni, karena melalui karya seni kita akan tahu setinggi apa keaktifan dan kreativitas pencipta seni dalam membuat karya.

·       Sarana Rekreasi yaitu Rutinitas sekolah kita setiap hari tentu menguras energi dan pikiran, untuk membuat pikiran rileks kita bisa mengunjungi pameran seni.