Rabu, 04 November 2020

Pemeran

      Pengertian

       Pameran adalah suatu kegiatan penyajian visual baik bentuk dua dimensi maupun tiga dimensi untuk  penyampaian ide-ide kreatif kepada khalayak umum. Ada juga yang mengartikan bahwa pameran merupakan kegiatan menampilkan karya-karya visual untuk mendapatkan tanggapan, penilaian, dan penghargaan dari masyarakat umum.

       Selain itu pameran merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menyampaikan ide atau gagasan perupa kepada publik melalui media karya seninya. Melalui kegiatan ini diharapkan terjadi komunikasi antara perupa yang diwakili oleh karya seninya dengan apresiator. Hal ini sejalan dengan definisi yang diberikan Galeri Nasional bahwa: “Pengertian pameran adalah suatu kegiatan penyajian karya seni rupa untuk dikomunikasikan hingga dapat diapresiasi oleh masyarakat luas.”

       Penyelenggaraan pameran dalam konteks pembelajaran seni budaya bisa dilakukan baik di sekolah maupun di luar sekolah (masyarakat). Penyelenggaraan pameran di sekolah menyajikan materi pameran berupa hasil studi para siswa dari kegiatan pembelajaran kurikuler, dan kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ini biasanya dilakukan pada akhir semester atau akhir tahun ajaran. Adapun konteks pameran dalam arti luas, di masyarakat, materi pameran yang disajikan berupa berbagai jenis karya seni rupa untuk diapresiasi oleh masyarakat luas.

B.       Tujuan pameran

       Pameran di sekolah memiliki beberapa tujuan, seperti tujuan sosial, komersial dan kemanusian.

1.      Tujuan sosial ialah karya seni yang dipamerkan digunakan untuk kepentingan sosial.

2.      Tujuan komersial ialah pameran bertujuan untuk menghasilkan keuntungan bagi seniman atau penyelenggara seniman, diharapkan karya yang dipamerkan terjual.

3.      Tujuan kemanusiaan ialah demi kepentingan pelestarian, pembinaan nilai-nilai serta pengembangan hasil karya seni budaya yang masyarakat miliki. Penjualan karya dengan tujuan ini akan disumbangkan ke panti asuhan, korban bencana, maupun masyarakat kurang mampu.

       Pameran di sekolah memiliki tujuan utama yakni untuk mendapat apreasiasi dan tanggapan dalam pengunjung dengan tujuan meningkatkan tujuan berkarya dan peningkatan wawasan seni rupa.

C.       Fungsi pameran

Pameran memiliki fungsi sosial yang sangat penting dalam upaya meningkatkan dan memenuhi kebutuhan batil dan emosional masyarakat adapun fungsi pameran seni rupa berikut ini.

·       Sarana Edukasi yaitu pameran mendidik siswa pentingnya pengalaman batin yang berguna untuk menyeimbangkan kegiatan akal dan pikiran manusia.

·       Sarana Apresiasi yaitu Apresiasi dalam menilai karya seni sangat penting bagi pencipta karya tersebut, proses apresiasi dapat digunakan menjadi 2 yaitu apresiasi aktif dan apresiasi pasif.

·       Sarana Prestasi yaitu pameran bisa menjadi ajang kompetisi bagi para pencipta seni, karena melalui karya seni kita akan tahu setinggi apa keaktifan dan kreativitas pencipta seni dalam membuat karya.

·       Sarana Rekreasi yaitu Rutinitas sekolah kita setiap hari tentu menguras energi dan pikiran, untuk membuat pikiran rileks kita bisa mengunjungi pameran seni.


D.      Macam-macam  pameran

    Berdasarkan  jenisnya pameran digolongkan menjadi dua yaitu sebagai berikut:

1.    Pameran Umum yaitu pameran yang diselenggarakan oleh masyarakat umum, siapapun dapat menyelenggarakan karena bersifat umum. Misalnya: Seniman atau instansi

2.    Pameran Khusus yaitu pameran yang diselenggarakan oleh kalangan tertentu. Contohnya sekolah mengadakan pameran kelas atau sekolah. Pameran seperti ini merupakan bagian dari proses pembelajaran dalam bidang pendidikan seni rupa.

Berdasarkan Jumlah pesertanya pameran dibedakan menjadi dua macam yaitu:

1.    Pameran Tunggal adalah pameran yang dilaksanakan oleh satu orang dengan menampilkan karyanya sebagai bentuk ungkapan dan kreativitas yang dimilikinya.

2.    Pameran Kelompok adalah pameran yang dilaksanakan oleh dua orang atau lebih dalam menampilkan karya seni rupa.

Berdasarkan Waktu Pelaksanaannya pameran dibagi menjadi tiga macam yaitu:

1.    Pameran Tetap yaitu pameran yang setiap saat dapat dikunjungi, biasanya pameran ini menyatu dengan rumah seorang seniman, yang sewaktu-waktu dapat datangi oleh para pengunjung.

2.    Pameran Rutin yaitu pameran yang dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu, biasanya dalam rangka memperingati hari besar nasional dan lain-lain. Pameran ini dapat dilakukan satu tahun sekali atau dua tahun sekali.

3.    Pameran Insidental yaitu pameran yang dilakukan karena ada suatu peristiwa atau kejadian alam sehingga pameran perlu dilakukan biasanya dalam usaha menggalang dana untuk kegiatan sosial. Seperti pernah ada pameran fotografi mengenang peristiwa Tsunami Aceh, dan mengenang korban bencana gempa atau letusan gunung merapi. Pameran ini sifatnya hanya sesaat saja.

Berdasarkan Karya yang ditampilkam pameran digolongkan menjadi dua macam antara lain:

1.    Pameran Homogen adalah pameran yang hanya menampilkan satu jenis karya saja, misalkan pameran seni lukis, atau pameran patung, serta pameran kerajinan dan lain-lain.

2.    Pameran Haterogen adalah pameran yang menampilkan lebih dari satu jenis karya, misalnya pameran lukis dan patung, atau pameran  yang menampilkan karya patung,lukisan,fotografi,kerajinan,dan lain-lain.

E.        Tahapan Dalam Pameran

1.    Tahap awal  (perencanaan)

Pada tahapan ini yang harus dilakukan adalah membentuk kepanitiaan, pembuatan proposal, dan menentukan waktu pelaksanaan pameran.

a.    Pembentukan kepanitiaan

Panitia adalah sekelompok orang yang ditunjuk atau dipilih untuk mengurusi dan melaksanakan suatu kegiatan. Panitia dipilih melalui musyawarah, biasanya melalui organisasi sekolah seperti OSIS. Kepanitiaan pameran dapat disusun seperti berikut ini:

1)    Pelindung yaitu Kepala sekolah sebagai pananggungjawab terhadap pelaksanaan kegiatan pameran di sekolah.

2)    Pembimbing yaitu guru kesenian yang tugasnya memberikan arahan dan bimbingan tentang kegiatan pameran yang dilakukan.

3)    Ketua yaitu dijabat oleh ketua kelas atau ketua OSIS yang dipilih, tugasnya mengkoordinasikan dan memimpin semua kegiatan yang berhubungan dengan pelaksanaan pameran.

4)    Sekretaris yaitu siswa yang dipilih dan bertugas menangani bidang administrasi.

5)    Bendahara yaitu siswa yang diberi tugas menangani bidang keuangan.

Ketua,sekretaris dan bendahara sering disebut sebagai pengurus harian.

6)    Seksi-seksi diantaranya:

@ Seksi perlengkapan bertugas menyiapkan semua perlengkapan dan alat-alat yang diperlukan dalam pameran, dari mulai pengadaan sampai bertanggungjawab terhadap pengembalian barang.

@ Seksi publikasi bertugas menyampaikan informasi kepada masyarakat tentang pelaksanaan pameran.

@ Seksi Dekorasi dan Dokumentasi bertugas mengatur dan menata ruang pameran agar menjadi indah dan menarik serta mendokumentasikan semua yang berhubungan dengan pameran.

@ Seksi usaha bertugas mencari dana yang diperlukan dengan cara mencari sponsor atau donatur.

@ Seksi Keamanan bertugas menjaga keamanan selama kegiatan pameran berlangsung sampai dengan selesai.

@  Seksi Konsumsi bertugas menyiapkan dan membagikan konsumsi dari kegiatan awal sampai pelaksanaan kegiatan pameran.

@  Seksi kebersihan bertugas menjaga kebersihan ruang pameran dan sekitar ruang pameran dari mulai pelaksanaan sampai selesai.

b.    Pembuatan proposal

Setelah pembentukan kepanitiaan maka langkah selanjutnya membuat proposal untuk mendapatkan persetujuan dari pimpinan sekolah. Proposal kegiatan berisi semua hal yang berkaitan dengan pameran seperti dasar kegiatan, tujuan, tema, peserta pameran,waktu pelaksanaan,kepanitiaaan, dana yang diperlukan, dan lain-lain.

c.    Menentukan tema pameran

Tema merupakan pokok pikiran yang mendasari seluruh kegiatan. Dalam menentukan tema harus disesuaikan dengan maksud dan tujuan pameran. Misalnya “ Dengan Pameran Seni Rupa Kita Tingkatkan Kreativitas dan Prestasi Belajar Siswa”. Bisa juga isi tema disesuaikan dengan momen hari-hari besar nasional.

d.    Menyusun jadwal kegiatan dan menyusun program kerja

       Jadwal kegiatan pameran disusun dari mulai persiapan sampai dengan selesainya kegiatan pameran, agar pelaksanaan pemeran dapat berjalan dengan lancar. Dalam jadwal kegiatan tertera hari, tanggal, waktu, dan jenis kegiatan yang dilakukan.

       Menyusun program kerja digunakan untuk mempermudah tugas dan tanggung jawab masing-masing elemen atau seksi yang terlibat dalam pelaksanaan pameran. Penyusunan program dirancang oleh ketua dan sekretaris terlebih dahulu sebelum dimusyawarahkan dengan lainnya. hal-hal yang perlu diperhatikan dalam rencana kerja pameran antara lain sebagai berikut.

1.       Merencanakan kebutuhan perlengkapan secara keseluruhan.

2.       Menentukan jumlah undangan.

3.       Menentukan penjaga stand pameran.

4.       Mengadakan pengecekan.

5.       Membuat publikasi.

6.       Menentukan rapat kerja.

7.       Mempersiapkan karya yang akan dipamerkan.

8.       Menata tempat pameran.

9.       Mengadakan koordinasi.

10.    Pengawasan pameran.

11.    Sarasehan dengan nara sumber.

Penyusunan program tersebut di atas dibuat kerangka program secara detail seperti waktu pelaksanaan (hari dan jam), tempat, dan siapa yang menjadi pelaksana.

e.    Menentukan tempat pelaksanaan pameran

Tempat pameran perlu dipersiapkan dengan baik sebelum pelaksanaan kegiatan. Tempat pameran haruslah memenuhi syarat-syarat antara lain: Aman, strategis, luas, mudah terjangkau, bersih, dekat dengan keramaian.

Menentukan tempat yang akan digunakan perlu adanya kesepakatan antar kepanitian atau disepakati antar sekolah. Untuk menentukan tempat perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut yaitu tempatnya strategis, sudah dikenal banyak orang, mudah dijangkau transportasi, ruangannya representative/luas, dan udara serta cahayanya cukup.

2.    Tahapan pengumpulan karya

       Karya seni yang akan dipamerkan dikumpulkan terlebih dahulu , kemudian oleh panitia akan dikelompokkan sesuai dengan bentuk dimensinya.

3.    Tahapan seleksi karya

       Setelah terkumpul karya seni , selanjutnya karya diseleksi oleh panitia dengan pertimbangan guru seni rupa, dapat juga melibatkan seniman agar karya yang dipamerkan berkualitas.

       Sesuai dengan salah satu persyaratan pameran, keberadaan karya mutlak diperlukan. Untuk memperoleh karya yang akan dipamerkan, kita perlu mempersiapkan karya yang akan dipamerkan. kita dapat membuat karya seni rupa yang secara khusus diperuntukan bagi pameran yang direncanakan tersebut atau memilih dari karya tugas yang pernah kita buat dalam pembelajaran seni rupa di sekolah sebelumnya.

       Pemilihan karya yang akan dipamerkan dilakukan setelah karya terkumpul proses pemilihan karya dapat dilakukan oleh guru dan siswa. Teknik pemilihan karya dapat dilakukan berdasarkan kualitas karya, jenis karya, ukuran dan kriteria lain sesuai ketentuan panitia pameran. Bahkan dalam pameran seni rupa di sekolah, guru bisa melakukan seleksi karya ini dengan mempertimbangkan proporsi perwakilan kelas.

4.    Tahapan persiapan akhir atau gladi bersih

Sebelum pelaksanaan pameran dimulai, perlu diadakan persiapan akhir atau gladi bersih. Hal ini untuk mengecek dan untuk mengetahui hal-hal yang perlu diperbaiki. Gladi bersih dilakukan dua hari sebelum pelaksanaan pameran.

       Karya yang akan dipamerkan perlu dipersiapkan sebaik-baiknya. Persiapan dilakukan dengan menyeleksi karya-karya yang pantas untuk dipamerkan. Untuk karya seni rupa dua dimensi dalam menyajiannya diberi bingkai agar lebih menarik. Karya seni tiga dimensi (patung, keramik, dan seni kriya lain) dibuatkan meja  untuk meletakkan karya (box) di atasnya.  Mempersiapkan tempat untuk memajang karya seni rupa dua dimensi (lukisan, ilustrasi, poster, kartun, karikatur, dan anyaman) yang berada di dalam ruangan disebut sketsel atau papan panel. Kelengkapan lainnya selain box atau meja karya seni tiga dimensi dan sketsel, juga mempersiapkan kawat untuk menggantungkan karya dua dimensi, buku tamu, buku kesan dan saran, buku catalog, label (untuk mencantumkan judul, media, pencipta, ukuran karya), lampu, tape recorder, dan reklame untuk publikasi.

       Menata karya digunakan untuk mendapatkan komposisi karya yang baik. Komposisi yang baik dalam menata karya pada pameran  dapat mempermudah penonton dalam menikmati karya yang ditampilkan, selain itu juga penonton dapat dengan nyaman mengapresiasi karya-karya tersebut. Dalam mengkomposisi karya dapat dilakukan dengan mengelompokkan jenis karya menurut fungsinya (seni rupa murni atau seni rupa terapan), berdasarkan dimensinya (dua dimensi atau tiga dimensi), berdasarkan ukuran (besar atau kecilnya karya), atau berdasarkan tema.

       Meletakkan karya seni rupa dua dimensi sebaiknya diletakkan di dinding atau di sketsel yang telah dibuat. Menata karya sebaiknya jangan terlalu berdekatan, sehingga terkesan berjejal dan tidak rapi, kurang lebih jarak antara karya yang satu dengan lainnya 20 cm. Dengan penataan yang kurang menarik akan mempengaruhi pengunjung dalam mengapresiasi karya.

       Posisi karya juga harus disesuaikan dengan sudut pandang pengunjung. Penataan karya kurang baik apabila karya di letakkan terlalu ke atas atau terlalu ke bawah. Penataan karya seni rupa dua dimensi apabila posisi dan besarnya karya berbeda-beda dapat dilakukan dengan penataan rata atas, penataan rata tengah, dan penataan rata bawah.

       Sedangkan penataan karya seni rupa tiga dimensi sebaiknya di letakkan di atas meja (box). Tata letak karya sebaiknya dibuat menyebar agar pengunjung dengan mudah mengamati dan menikmati karya yang ditampilkan. Pengunjung sebelum masuk ke dalam ruang pameran, mengisi buku tamu terlebih dahulu. Setelah keluar mengisi buku kesan dan pesan.

5.    Tahap  pelaksanaan

      Setelah semua persiapan selesai, maka pameran dapat dilaksanakan sesuai jadwal yang ditentukan. Keberhasilan pameran tergantung pada kesiapan dan kerjasama panitia,sehingga perlu koordinasi dan kebersamaan dalam bekerja.

                          Pelaksanaan pameran mencakup kegiatan pelaksanaan kerja panitia secara bersama-sama, penataan ruang, pelaksanaan pameran dan penyusunan laporan.

               1. Pelaksanaan Kerja Kepanitiaan

Pelaksanaan pameran merupakan puncak dari implementasi rencana yang telah disusun pada tahap perencanaan pameran. Pelaksanaan kegiatan ini akan berjalan dengan lancar bila semua pihak khususnya panitia pameran melakukan kerjasama dan berkomitmen untuk mensukseskan pameran tersebut.

               2. Penataan Ruang Pameran

Sebelum dilakukan penataan ruang pameran, panitia pameran terlebih dulu membuat rancangan denah ruang pameran. Hal ini berfungsi untuk mengatur arus pengunjung, komposisi penataan karya yang serasi, pengaturan jarak dan tinggi rendah pandangan terhadap karya dua dimensi dan tiga dimensi.

Sehubungan dengan penataan ruang, beberapa hal yang perlu perhatikan diantaranya:

a.    karya yang memiliki komposisi warna yang kuat hendak tidak didekatkan dengan karya dengan komposisi warna yang lemah,

b.    karya dengan komposisi warna yang kurang hendak tidak diletakan pada ruang yang sedikit sinar karena akan semakin memperlemah warna yang ada.

c.     pemberian cahaya lampu jangan sampai menyilaukan mata mengganggu pandangan orang yang melihatnya,

d.    pemasangan karya hendaknya sejajar dengan pandangan mata, tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah,

e.    pemasangan karya yang lebih tinggi dari tubuh penikmatnya harus dibuat condong ke bawah sehingga mudah dinikmati,

f.      letakan beberapa pot bunga dan tanaman untuk memperindah dan menyegarkan ruangan,

g.    letakan karya tiga dimensi pada tempat yang bisa dilihat dari berbagai sudut pandang,

h.    pengelompokan karya harus memperhatikan ukurannya,

i.      jika tidak ada AC perlu menempatkan kipas angin untuk menghilangkan suasana panas,

j.      sediakan tempat sampah untuk menjaga kebersihan

3.  Penataan Alur Masuk Pengunjung

Penataan alur arus pengunjung perlu disesuaikan dengan kondisi
ruang. Dalam pameran sekolah dapat dibagi menjadi dua model
alur:

1. Pengaturan lalu lintas pengunjung bila pameran dilakukan di dalam ruang kelas dengan satu pintu.

2. Pengaturan lalu lintas pengunjung bila pameran dilakukan di dalam ruang kelas dengan dua pintu.

a. Penataan dan Penempatan Karya

Penataan karya yang dipamerkan dilakukan atas dasar pertimbangan berdasarkan jenis, ukuran, warna, tinggi-rendah pemasangannya.

b. Penataan Pencahayaan

Aspek lain yang tidak kalah pentingnya dalam penataan ruang pameran adalah aspek pencahayaan. Penataan cahaya ruang pameran dikelompokan menjadi pencahayaan secara khusus (pencahayaan terhadap karya dengan menggunakan spot-light) dan secara umum (pencahayaan ruang pameran untuk kepentingan pengunjung membaca katalog, folder dan sebagainya). Pencahayaan terhadap karya ini diupayakan tidak menyilaukan pandangan pengunjung.

c. Pembukaan pameran

     Pelaksanaan pameran di sekolah biasanya dimulai dengan kegiatan pembukaan pameran yang ditandai dengan kata sambutan dari ketua panitia pelaksana, pembimbing, serta acara sambutan sekaligus pembukaan pameran oleh Kepala Sekolah atau yang mewakilinya. Pada waktu pembukaan bisanya setiap pengunjung dibagi katalog pameran dan dipersilahkan untuk mencicipi jamuan yang telah disediakan oleh panitia.

     Ada beberapa hal yang perlu dilakukan ketika pengunjung mengunjungi ruang pameran, di antaranya:

1)   pengunjung diupayakan mengisi buku tamu,

2)  bila masih ada, pengunjung yang hadir diberi katalog,

3)  sewaktu-waktu panitia mengamati suasana ruangan seperti kondisi pencahayaan, dan keutuhan karya yang dipamerkan;

4)  untuk memandu para pengunjung pameran dalam menikmati materi pameran, maka peran Seksi Stand sebagai pemandu pameran perlu bekerja secara profesional perlu memberikan arahan dan penjelasan kepada para pengunjung;

5)  pengunjung pameran hendaknya mengisi buku kesan dan pesan, hal ini sangat berguna untuk menilai tanggapan pengunjung terhadap proses pelaksanaan pameran dan karya yang dipamerkan.

d. Laporan Kegiatan Pameran

       Laporan kegiatan pameran di sekolah secara tertulis dibuat oleh panitia pemeran sebagai pertanggungjawaban atas pelaksanaan pameran. Laporan ini kemudian ditujukan kepada Kepala Sekolah sebagai pihak yang bertanggungjawab terhadap segala kegiatan di sekolah. Laporan kegiatan juga diberikan kepada sponsor utama jika pihak sponsor memintanya. Sebagai penyandang dana utama kegiatan pameran, pihak sponsor biasanya ingin mengetahui bagaimana dana yang diberikannya digunakan secara baik oleh panitia. Laporan kegiatan pameran tidak hanya berisi hal-hal yang baik saja tetapi juga kekurangan dan kelemahan dalam penyelenggaraan. Laporan berfungsi juga sebagai alat evaluasi kegiatan sehingga kelemahan dan kekurangan dalam penyelenggaraan pameran dapat diperbaiki oleh panitia dalam kegiatan pameran di masa yang akan datang.

6.    Tahap evaluasi

Tahapan ini dilakukan setelah kegiatan pameran selesai dilaksanakan, dengan tujuan untuk melihat dan menilai hasil kegiatan dari laporan  masing-masing seksi kepanitiaan agar kita mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam kegiatan pameran yang dilakukan. Sehingga menjadi bahan masukan untuk diperbaiki pada kegiatan pameran yang akan datang.

F        Peralatan dan Perlengkapan Pameran

Sebelum pelaksanaan pameran perlu menyiapkan peralatan dan perlengkapan untuk memajang dan menampilkan karya yang akan dipamerkan. Beberapa peralatan dan perlengkapan yang harus dipersiapkan antara lain:

1.    Papan Sketsel atau panil yaitu papan yang digunakan untuk memajang karya dua dimensi seperti lukisan, gambar, benda hias dan lain-lain.

2.    Level atau Standar display yaitu untuk meletakkan karya seni tiga dimensi seperti patung, keramik, seni kriya. Level dapat untuk meletakkan satu atau lebih karya seni.

3.    Meja dan kursi digunakan untuk para tamu undangan, dan juga untuk meletakkan buku tamu di pintu masuk dan buku kesan-pesan di pintu keluar.

4.    Tata lampu dan pencahayaan untuk penerangan ruang pameran dan juga berfungsi untuk menerangi karya seni yang ditampilkan, arah pencahayaan yang tepat sangat membantu keindahan suatu karya.

5.    Dekorasi ruangan yaitu penataan tempat ruang pameran agar menjadi lebih indah dan menarik.

6.    Katalog yaitu buku atau brosur yang berisi informasi tentang materi yang ditampilkan dalam pameran. Katalog memuat kata sambutan, jenis karya, data peserta pameran beserta hasil karyanya.

7.    Brosur sebagai sarana informasi promosi, berbentuk lipatan terdiri dari beberapa halaman untuk diberikan atau dibagikan kepada masyarakat atau pengunjung.

8.    Buku tamu dan buku kesan dan pesan untuk mengetahui jumlah pengunjung, nama, identitas dan kesan-pesan yang disampaikan lewat buku kesan dan pesan.

9.    Sound system diperlukan pada saat acara pembukaan pameran dan selama kegiatan pameran dilaksanakan untuk digunakan sebagai sarana informasi dan pemberitahuan penting yang perlu disampaikan kepada pengunjung.

10.  Penataan ruang dan karya seni untuk kelancara kegiatan pameran penataan ruang disesuaikan dengan rencana denah ruang dan penataan karya perlu dikelompokkan berdasarkan bentuk karya dua dimensi atau tiga dimensi.

Sumber : Modul Seni Budaya Kelas IX Sem 2. Wijayakusuma. 2018