Jumat, 25 Desember 2020

Menciptakan Budaya Positif Menghargai dan Peduli

Budaya positif adalah kebiasaan yang disepakati bersama untuk dijalankan dalam waktu yang lama. Jika kebiasaan positif ini sudah membudaya di sekolah, maka nilai-nilai karakter yang diharapkan akan terbentuk pada seluruh warga sekolah khusunya adalah para siswa.

Budaya positif akan bermuara pada pembentukan nilai-nilai karakter terutama pada siswa. Nilai-nilai karakter sebagai mana kita ketahui cukup banyak. Hal ini tentu akan menjadi rumit ketika semua nilai harus dituangkan dalam program budaya positif yang akan diciptakan. Karena itu perlu ditentukan sebuah core value (nilai utama) yang akan menjadi pedoman prilaku positif. Hal ini tidak berarti bahwa mengesampingkan nilai-nilai karakter lainnya, akan tetapi nilai-nilai karakter lainnya akan selalu terintegrasi dalam nilai utama. Hal tersebut karena sebenarnya satu nilai karakter tidak dapat lepas atau sangat berkaitan erat dan saling mendukung nilai yang lainnya. Sebagai contoh dalam sebuah aktivitas nilai gotong-royong maka disana juga ada aktivitas disiplin, saling menghormati, peduli, dan lain-lain.

Bulan Desember 2020 sekolah memasuki masa-masa akhir semester dimana para siswa mempersiapkan diri mengikuti Penilaian Akhir Semeseter Satu. Setelah menerima LHB para siswa libur semester satu. Masa-masa ini merupakan moment yang baik untuk merencanakan dan membuat kesepakatan di level guru dan tenaga kependidikan dalam rangka menciptakan budaya positif. Harapannya semester yang akan datang ketika siswa sudah mulai masuk sekolah, para guru sudah bisa relatif terkondisi dengan kesepakatan tentang budaya positif tersebut melalui interaksi sesama guru di sekolah pada saat bertugas piket secara beregu selama liburan sekolah. Sedangkan sosialisasi kepada siswa dan orang tua dapat dilakukan saat awal masuk semester dua pada Januari 2021 yang akan datang.

Berkaitan dengan situasi libur sekolah di atas, maka saya berkolaborasi dengan rekan CGP satu sekolah yaitu Ibu Sri Rejeki, S.Pd.,MM.Pd. bersama dengan rekan-rekan guru lainnya membuat kesepakatan tentang budaya positif di sekolah. Kegiatan ini tidak begitu saja terjadi akan tetapi dilakukan melalui beberapa tahapan antara lain :

  1. Berdiskusi dengan rekan sejawat secara individual tentang permasalahan-permasalahan di sekolah khususnya yang berhubungan dengan siswa dan alternatif solusinya.
  2. Berdiskusi lebih fokus dengan rekan sejawat yang memiliki persepsi dan visi yang sama tentang pentingnya budaya sekolah.
  3. Mengadakan pertemuan untuk membahas tentang core value (nilai inti) budaya positif di sekolah yang akan diciptakan bersama dengan semua rekan sejawat.

Kegiatan pertemuan dimaksud pada nomor tiga dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan evaluasi pembelajaran semester satu dan persiapan pembelajaran semester dua tahun pelajaran 2020/2021. Sebelum membahas tentang nilai utama budaya positif yang akan diciptakan di sekolah, diawali dengan kegiatan kesepakatan guru dalam rangka mendukung terciptanya budaya positif. Di samping itu, sebelum kesepakatan kelas dibuat yang merupakan salah satu cara untuk menciptakan budaya positif, kiranya diperlukan pula kesepakatan guru agar prilaku guru terhadap siswa tidak berbeda jauh antara guru yang satu dengan lainnya.

Proses menentukan nilai utama dari budaya positif yang akan dibangun menggunakan pendekatan inkuiri apresiatif dengan model BAGJA. Dalam setiap tahapan BAGJA para guru terlibat dalam diskusi yang berhubungan dengan prilaku atau karakter yang menjadi kekuatan. Akhir dari tahapan tersebut adalah disepakati bahwa nilai utama yang akan dijadikan pedoman dalam menciptakan budaya positif di sekolah adalah menghargai dan peduli. 

Gb.1.1  Proses Tahapan BAGJA Membuat Kesepakatan Guru
dan Menentukan Nilai Utama Budaya Positif

Gb.1.2  Proses Tahapan BAGJA Membuat Kesepakatan Guru
dan Menentukan Nilai Utama Budaya Positif

Gb. 2 Nilai Utama Budaya Positif

Implementasi budaya positif dengan nilai utama saling menghargai dan peduli dapat dirasakan dampaknya secara langsung dan cepat. Di mana pasca kegitan tersebut prilaku guru sudah dapat dirasakan mengacu pada nilai utama tersebut. Kegiatan terebut tidak berhenti sampai disitu akan tetapi akan berlanjut pada awal semester dua dengan menyusun panduan tingkah laku yang mengacu pada nilai utama dan mensosialisasikannya kepada siswa, komite sekolah, dan orang tua siswa.


oo0O0oo

Kamis, 24 Desember 2020

Pembelajaran Daring Menggunakan LMS (Learning Management System)

A. Latar Belakang
      Proses kegiatan pembelajaran jarak jauh di SMP Negeri 3 Maos dengan menggunakan Platform Edmodo sebagai ruang kelas utama telah berakhir dengan disampaikannya LHB (Laporan Hasil Belajar) kepada orang tua murid. Secara umum proses PJJ di SMP Negeri 3 Maos selama semester satu tersebut berjalan relatif baik. Hal ini ditunjukkan dengan hasil belajar murid yang relaitf baik, dimana tidak ada siswa yang dengan terpakasa mendapatkan nilai di bawah ketuntasan minimal. Selain itu para guru juga mampu menggulirkan proses aktivitas pembelajaran di Edmodo disamping memanfaatkan platform lainnya seperti Google Meet dan WhatsApp.
      Proses PJJ dan hasilnya sebagaimana tersebut di atas, masih ada kekurangan-kekurangan yang menyebabkan proses PJJ belum optimal seperti yang diharapkan. Beberapa hal tersebut antara lain : 1) aplikasi yang harus sering di refresh; 2) permintaan update aplikasi yang tidak dapat dilakukan karena storage HP sudah penuh, sehingga Edmodo tidak dapat diakses; 3) HP murid tidak support edmodo; 4) Aplikasi relatif berat untuk diakses. Hal ini menjadi tantangan yang perlu diatasi sehingga PJJ Daring pada semester dua tahun pelajaran 2020/2021 mulai Januari 2021 yang akan datang, dapat berjalan lebih baik tanpa hambatan seperti yang terjadi pada semester sebelumnya.
       Berdasarkan kondisi tersebut maka salah satu alternatif solusi adalah mengganti platform PJJ daring dengan LMS (Learning Management System), memanfaatkan platform digital lainnya seperti Website sekolah dan Google Suite.

B. Deskripsi Aksi Nyata
1. Perencanaan dan Persiapan
        Langkah pertama yang dilakukan adalah mendiskusikan hasil evaluasi PJJ Daring semester satu dengan kepala sekolah dan membahas beberapa alternatif solusi yang saya tawarkan yaitu menggunakan LMS, Web Sekolah, dan Google Suite.
       Setelah melalui diskusi dan disepakati penggunaan platform tersebut kami mensosialisasikan kepada seluruh PTK di sekolah dalam rapat dinas akhir semester satu dan mendapat persetujuan, dukungan, dan kesiapan untuk beralih dari Edmodo ke LMS dan 2 Platform pendukung lainnya sebagaimana tersebut di atas.
Dalam kegiatan ini pula tersusun schedule kegiatan yang terdiri dari 
a. Setting LMS oleh Administrator
b. Pelatihan Mengelola Pembelajaran melalui LMS
    b.1. Pelatihan dengan 50% jumlah guru
    b.2. Pelatihan dengan 50% jumlah guru dengan tutor sejawat
    b.3. Workshop dengan 100% jumlah guru menyusun 1 topik pembelajaran

2. Seting LMS oleh Administrator
         Kegiatan ini dilakukan secara individu oleh saya sendiri sebagai administrator LMS SMP Negeri 3 Maos. Contoh hasil aktivitas seperti pada gambar berikut ini.

 Gb. 1 Dashboard View

Gb. 2 Mengelola Kursus dan Kategori

3. Pelatihan Mengelola Pembelajaran Bagi Guru
        Kegiatan pelatihan pengelolaan pembelajaran dengan LMS ini dibagi menjadi 3 tahapan sebagai berikut :
Tahap pertama : Kegiatan tahap pertama ini diikuti oleh kurang lebih 50% jumlah guru di sekolah (14 orang). Peserta pada tahap pertama saya pilih dari rekan guru yang sudah relatif baik penguasaan IT-nya dan usia yang masih relatif muda (guru-guru muda) dengan tujuan akan menjadi tutor bagi rekan guru yang lain pada pelatihan tahap kedua. Materi pelatihan pada tahap ini yaitu mengenal fitur LMS dan Langkah-langkah Menyusun Topik dan Aktivitas Pembelajaran.

Gb. 3.a  Pelatihan LMS Materi Mengenal Fitur dan 
Menyusun Topik dan Aktivitas Pembelajaran

Gb. 3.b Pelatihan LMS Materi Mengenal Fitur
dan Menyusun Topik dan Aktivitas Pembelajaran

Tahap Kedua : Kegaitan pelatihan tahap kedua dilakukan dengan metode tutor sejawat terbimbing. Alur kegiatan ini dibimbing oleh saya sendiri sedangkan proses aktivitas mengenal fitur dan menyusun topik pembelajaran, setiap guru didampimgi satu rekan sejawat yang sudah mendapat pelatihan satu hari sebelumnya. Dengan cara ini maka proses pelatihan menjadi efektif dan efisien.
 
Gb. 4.a. Pelatihan LMS Materi Mengenal Fitur dan 
Menyusun Topik dan Aktivitas Pembelajaran dengan Tutor Sejawat

Gb. 4.B. Pelatihan LMS Materi Mengenal Fitur dan 
Menyusun Topik dan Aktivitas Pembelajaran dengan Tutor Sejawat

Tahap Ketiga : Kegiatan pada tahap ketiga ini diikuti oleh semua guru dengan materi pelatihan mengimplementasikan hasil pelatihan yaitu menyusun satu topik pembelajaran untuk semester 2 (dua) tahun pelajaran 2020/2021. Kegiatan ini sebagai langkah awal penyusunan konten di LMS masing-masing guru. Untuk selanjutnya selama libur semester ini para guru akan melajutkan secara individu dalam menyiapkan topik pembelajaran di LMS. Namun demikian terbuka bagi rekan guru untuk saling bekerjasama dan membantu dalam proses penysunan tersebut baik di sekolah ketika bertugas piket atau melalui media komunikasi.

C.  Penutup
1. Refleksi
       Kegiatan dalam rangka mempersiapkan pembelajaran daring menggunakan LMS hingga tahap pelatihan bagi guru berjalan dengan sangat baik dan lancar. Semua guru sangat antusias dan tekun dalam mengikuti kegiatan. Pembagian tahapan pelatihan dengan mengkualifikasi peserta dan penerapan tutor sejawat sangat efektif dan efisien untuk sebuah pelatihan singkat yang implementatif tentang penyusunan topik dan aktivitas pembelajaran di LMS. Disamping itu pola yang demikian terasa dampaknya terhadap sikap peduli terhadap sesama rekan sejawat, kerjasama, dan kesabaran (terutama yang muda terhadap ketika mendampigi rekan yang lebih tua). Selain itu hal ini juga membangun kekompakan dan visi yang sama terkait kegiatan pelayanan terhadap murid-murid, baik dalam PBM atau kegiatan lainnya. Hal ini tercipta karena kepedulian yang dibangun melalui tutor sejawat yang mengakibatkan terbentuknya sikap saling mendukung terhadap sesama. Hal ini juga dipengaruhi oleh keadaan yang sama-sama dirasakan betapa sulitnya mengelola PJJ daring, sehingga setiap guru membutuhkan dan perlu bergandeng tangan dengan guru lain.

2. Rencana Tindak Lanjut
       Kegiatan pengalihan platform pembelajaran dari Edmodo ke LMS sebenarnya tidak sampai pada pelatihan bagi guru semata, akan tetapi juga pelatihan bagi siswa serta pelatihan bersama guru dan siswa dalam interaksi pembelajaran di LMS sebelum benar-benar digunakan untuk proses pembelajaran. Namun demikian hal tersebut belum dapat dilaksanakan secara berurutan tanpa jeda karena murid-murid baru saja memasuki libur akhir semester. Karena itu, kegiatan pelatihan pembelajaran dengan LMS bagi Siswa serta Kegiatan Pelatihan Bersama Guru-Suswa dalam Interaksi di LMS akan dilaksanakan pada awal masuk semester dua tahun pelajaran 2020/2021 pada Januari 2021 yang akan datang. Karena masih dalam situasi pandemi covid-19 maka kegiatan pelatihan ini akan dialakukan secara bertahap tiap kelas dan menggunakan beberapa sesi dalam satu hari.

oo0O0oo


Selasa, 01 Desember 2020

Yuk Gotong-Royong Stop Covid-19

Para pelajar dan mahasiswa yuk patuhi protokol kesehatan dari sekarang agar semester genap yang akan datang bisa masuk sekolah dan ke kampus lagi dengan aman, nyaman, gembira dan bermakna.

Bapak-ibu orang tua yuk dipantau dan diingatkan terus putra-putrinya untuk mematuhi protokol kesehatan, terutama ketika keluar rumah. Bapak-ibu tentu sudah mulai lelah dan mengalami beberapa kesulitan dalam mendampingi putra-putrinya belajar di rumah.

Warga masyarakat yang ada di desa-desa, jangan katakan lagi Covid-19 hanya ada di kota-kota, kenyataannya sekarang mulai banyak warga masyarakat di desa terpapar Covid-19.

Bapak-Ibu yang berusia 40 th ke atas di beberapa daerah, sejak adanya Covid-19 banyak yang melakukan kegiatan bersepeda. Saya sepakat itu bagus untuk menjaga kesehatan, tetapi yuk pakai masker ketika bersepeda ria agar usaha itu tidak menjadi sia-sia.

Bapak-Ibu tokoh masyarakat, pemuka agama, yuk kita berikan teladan prilaku patuh protokol kesehatan agar pendemi Covid-19 di negara kita bisa segera berakhir.

PAKAI MASKER, CUCI TANGAN PAKAI SABUN, 
JAGA JARAK, HINDARI KERUMUNAN

BERSATU KITA TEGUH BERCERAI KITA RUNTUH

SALAM SEHAT, SELAMAT DAN BAHAGIA