Sendi-sendi kehidupan umat manusia di
dunia terus berubah, dan tidak semua perubahan berdampak positif bagi aspek
tertentu seperti dunia pendidikan. Seperti halnya sekolah yang dihadapkan pada
globalisasi. Sayangnya tidak semua insan pendidikan siap menghadapi aliran
hegemoni global, termasuk dalam sistem pendidikan, dan apa yang harus
dipersiapkan oleh para guru untuk murid-muridnya. Hal ini melahirkan kegelisahan
sebagian masyarakat terhadap sekolah yang ditunjukkan oleh keraguan orangtua
terhadap kemampuan sekolah membuat para murid menjadi pribadi efektif, mandiri,
bertanggungjawab, kreatif, dan solutif.
Peran guru sangat mempengaruhi
efektifitas belajar murid dalam sesi-sesi kelasnya, kata-kata para guru adalah masa
depan mereka. Disinilah sudah saatnya guru bisa berperan menjadi coach,
bermitra dengan para murid untuk memberdayakan mereka agar sampai pada tujuan
pembelajaran sesungguhnya, memanusiakan manusia, menjadi pribadi hebat, tumbuh
dan berkembang sesuai kodrat alam dan kodrat zaman, dan meraih keselamatan dan
kebahagian hidup setinggi-tingginya. Guru tidak sekedar professional tetapi harus
memiliki kesadaran untuk terus belajar memainkan perannya termasuk sebagai coach
bagi murid-muridnya.
Dalam konteks sekolah, coaching
sangat efektif, karena guru sebagai coach memiliki kekhususan yaitu
kemitraan, proses kreatif dan kompetensi khusus. Coaching merupakan
bentuk kerjasama (kemitraan) antara guru sebagai coach dengan murid sebagai
coachee dalam mencapai goal atau tujuan tertentu dalam proses belajarnya
melalui stimulasi, pertanyaan reflektif, powerfull dan dialog kreatif
sehingga murid memperoleh prestasi terbaik yang diharapkan. Untuk berprestasi
peserta didik butuh pilar kuat salah satunya self awareness (kesadaran
tingkat tinggi).
Proses murid memiliki kesadaran tingkat tinggi tidak bisa muncul begitu saja dengan tiba-tiba, tetapi perlu proses, refleksi, kontemplasi, apresiasi, dan butuh bantuan dari luar dirinya. Disinilah tampak pula peran student coaching sangat penting dilakukan oleh para guru di sekolah dalam PSE (Pembelajaran Sosial-Emosional). Sebagaimana kita ketahui bahwa pembelajaran Sosial-Emosional (PSE) adalah hal yang sangat penting. Pembelajaran ini berisi keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan murid untuk dapat bertahan dalam masalah sekaligus memiliki kemampuan memecahkannya, juga untuk mengajarkan mereka menjadi orang yang baik. PSE mencoba untuk memberikan keseimbangan pada individu dan mengembangkan kompetensi personal yang dibutuhkan untuk dapat menjadi sukses.
Setiap murid memiliki potensi yang sama untuk mencapai prestasi dalam perspektif yang berbeda sesuai dengan kecerdasan majemuk yang mereka miliki. Bagaimana coaching memberdayakan murid sehingga mampu membantu efektifitas proses belajar mereka? Dalam hal ini tampak jelas bahwa kemampuan seorang coach dalam pembelajaran berdiferensiasi sangat penting. Melalui coaching maka kebutuhan belajar murid yang berbeda-beda akan dapat terpenuhi.
Dari uraian singkat di atas dapat kiranya dapat dikatkan bahwa coaching, sangat penting karena dapat digunakan untuk menggali potensi murid sekaligus mengembangkannya dengan berbagai strategi yang disepakati bersama. Jika proses coaching berhasil dengan baik, masalah-masalah pembelajaran atau masalah eksternal yang mengganggu proses pembelajaran dan dapat menurunkan potensi murid akan dapat diatasi.
Guru bukan sekadar pengajar tetapi pendidik yang berperan secara menyeluruh dalam aspek diri murid. Guru sebagai coach bukan saja memiliki kompetensi tetapi jauh daripada itu yaitu seorang yang memahami dan mempunyai misi bahwa dari seorang murid yang tidak memiliki kemampuan apa-apa kemudian menjadi memiliki kemampuan yang melebihi dirinya. Guru bukan sekadar membuat murid mampu secara kognitif tetapi juga menuntun, mengarahkan dalam aspek sosial, emosional, spiritual, dan keterampilan.
Referensi :
Murti Ayu Wijayanti dkk. 2020. Modul 2.3 Program Pendidikan Guru Penggerak. Kemendikbud. Jakarta